Pages

Saturday, February 16, 2013

Rules to Solve Your Own Problem

Setiap orang punya masalahnya sendiri-sendiri, dan mereka punya kekuatan buat ngatasin masalah mereka sendiri. Jadi disini saya cuma mau memberikan opini saya (sudah pasti subyektif, namanya juga opini) dalam menyelesaikan masalah:
  • Jangan ngeshare masalahmu ke orang lain dengan niatan biar orang lain bisa ngebantu buat cari jalan keluar. Salah. Itu cuma bikin kamu makin terpuruk dalam masalahmu sendiri. Orang ketiga yang nggak tau kebenaran tentang masalahmu malah akan lebih meracuni pikiranmu dengan idealisme yang mereka buat sendiri, padahal yang namanya masalah itu nggak fana, masalah itu ada didepan mata. Jadi hadapilah dengan ide yang realistis dan kreatif. Jangan cepet panik, stay calm aja dan ingat: Jangan libatkan orang lain.
  • Jangan mencampuradukkan masalah yang satu dengan lainnya. Jadi begini, selesaikan dulu satu masalahmu dan jangan terlalu menyimpan masalahmu. Nggak bakal kelar sob! Sekarang coba kita analogikan otak manusia itu adalah sebuah cangkir. Coba tuang teh ke dalam cangkir itu sampai penuh. Nah, itu masih terlihat seperti manusia yang sedang berpikir tentang jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. Coba tuang lagi. Tumpah, kan? nah, itu adalah analogi orang yang terlalu menyimpan masalahnya. God give you lips for a reason bro!
  • Masalahmu = Masalahmu, Masalah temanmu = Masalah temanmu. Masalahmu+Masalah temanmu = !@#$%^&*(). Kalo kamu punya masalah, selesaikanlah sendiri, jangan cari orang lain. Cobalah untuk bertanggung jawab. Dan kalo temanmu punya masalah, biarkan ia menyelesaikannya sendiri, jangan selalu merasa bahwa masalah temanmu adalah masalahmu juga. Ingat, pihak ketiga itu kebanyakan bertindak sebagai simbol "orang awam yang mencoba menyelesaikan masalah orang lain, namun belum tentu ia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dengan posisi yang persis sama" Apapun itu kamu nggak akan pernah tau apa sebenernya masalah temanmu dan kamu juga nggak bisa ngerasain apa yang dirasain temanmu tentang masalahnya. So, biarkan dia berpikir jernih dan think wisely in solving your own problems.
  • Jangan pernah berpikir kalau masalahmu bisa hilang/terselesaikan dengan sendirinya. Harumangsane sing ngrampungke mbahmu po piye? Nggak mungkin masalah langsung ilang gitu aja tanpa solusi. Kebanyakan orang yang punya masalah dengan orang lain nggak mau ambil pusing dan langsung meminta maaf (entah tulus/enggak) tanpa ngeliat kondisi orang lain. "sing penting aku wis minta maaf" Bukan begitu, kalo begitu sih gampang aja, kita bikin masalah terus tinggal minta maaf dan berpikir "ah, sing penting aku wis minta maaf" dan.. Tadaaaa!!! problem solved. Solved mbahmu -__- Itu nggak bisa disebut usaha buat nyelesaiin masalah men. Pilih situasi yang tepat, minta maaf dengan tulus, dan berpikir sekreatif mungkin bagaimana dia bisa memaafkanmu/bagaimana biar masalahmu cepet selesai. Remember, no one feel comfortable with your sorry. Sorry itu lebih cenderung ke ketidaksengajaan, keacuhan dan keangkuhan. Coba bandingkan kata sorry dengan kata maaf. 
 Nah itu tadi sedikit pendapat saya tentang how to solve your own problem, subjektif sih, emang sih. Karena apa? karena ini blogku dan ini pendapatku hahahaha. Di dunia ini nggak ada yang bener-bener objektif kok, pun itu di negara demokratis maupun sosialis. Objektifitas sebuah pendapat itu cuma teori sob. Udah gitu aja, semoga bermanfaat, maaf kalo ada salah kata maupun salah ketik dan maaf tulisan saya memang jelek soalnya emang tulisan saya kayak gini hehehe

0 komentar:

Post a Comment